Review Buku “Fransiskus Manusia Pendoa” karya Mario Escobar
Review Buku “Fransiskus Manusia Pendoa” karya Mario Escobar – Pada artikel kali ini, yang ditulis pada bulan Januari 2025, saya akan kembali mengulas sebuah Buku yang bagus, yang berjudul “Fransiskus Manusia Pendoa” yang ditulis oleh Mario Escobar. Fransiskus Manusia Pendoa adalah sebuah Buku yang berkisah tentang perjalanan kehidupan serta berbagai buah-buah pemikiran dari Bapa Suci Paus Fransiskus, Sang Pemimpin Tertinggi bagi milyaran umat Katolik di seluruh dunia.
Paus Fransiskus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio, adalah seorang Argentina yang berasal dari keluarga imigran Italia, yang lahir pada tahun 1936 di kota Buenos Aires, Argentina. Dan seperti yang sudah Anda ketahui, Paus Fransiskus bahkan juga pernah mengunjungi Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024 yang lalu.
Paus sendiri adalah sebutan bagi Pemimpin Tertinggi Agama Katolik Seluruh Dunia dan sekaligus Penerus Tahta Suci Vatikan atau Kepala Negara Vatikan, sebuah negara yang terletak di Roma, Italia.
Mengapa disebut “Paus” ? karena kata “Paus” adalah berasal dari Bahasa Belanda, yang artinya adalah “Bapak” atau “Ayah“. Dalam Bahasa Latin disebut “Papa“, dan dalam Bahasa Yunani disebut “Pappas“.
Paus Fransiskus sendiri merupakan Paus yang ke 266 dalam sejarah panjang ribuan tahun Gereja Katolik.
Paus merupakan sang penerus dari Santo Petrus (Saint Peter), murid langsung Yesus Kristus, yang mana Santo Petrus merupakan Paus Pertama dalam Gereja Katolik, pada abad pertama Masehi.
Gereja Katolik adalah organisasi terbesar dan terlanggeng yang pernah ada sepanjang sejarah peradaban manusia. Sudah berdiri dari sejak abad yang pertama, dan masih bertahan hingga kini dan untuk seterusnya. Hingga detik ini sudah berumur lebih dari 2000 tahun, dari Kepemimpinan Paus pertama pada abad yang pertama, lalu dapat terus menerus melanjutkan Kepemimpinan hingga saat ini yang adalah Paus ke 266 pada abad ke 21.
Tidak ada satupun organisasi atau institusi apapun di planet Bumi ini yang dapat mencapai usia 2000 tahun. Bahkan Kekaisaran terhebat di dunia sekalipun, Kekaisaran Romawi, ‘hanya’ berusia ratusan tahun saja, untuk kemudian bubar dan hanya tinggal nama. Namun Gereja Katolik, dengan milyaran penganutnya di seluruh dunia, yang tetap bisa berpusat pada satu Kepemimpinan yang sama, yakni Tahta Suci Vatikan, masih tetap dapat berjalan langgeng selama lebih dari 2000 tahun, dan bahkan bisa terus menerus berkembang hingga saat ini dan untuk seterusnya.
***
Baik, mari kita masuk ke pembahasan tentang Buku Fransiskus Manusia Pendoa, berikut ini adalah daftar isi Buku tersebut.


Kisah dalam Buku ini dimulai dari latar belakang seorang Jorge Mario Bergoglio, tentang kehidupannya, tentang bagaimana awal mulanya dia bisa menjadi seorang Imam katolik, tentang studi panjang yang dia tempuh, hingga kemudian beliau bisa menjadi Uskup Agung Buenos Aires sejak tahun 1998, dan kemudian diceritakan juga tentang salah satu hal yang paling menarik dalam Buku ini, yakni peristiwa Konklaf tahun 2013, yang membuat dirinya mampu terpilih sebagai Paus yang baru, yang menggantikan Paus pendahulunya asal Jerman, Joseph Aloisius Ratzinger alias Bapa Suci Paus Benediktus XVI.
Konklaf merupakan proses pemilihan Paus yang baru, yang dipilih oleh Dewan Kardinal. Saat ini terdapat 183 Kardinal dari seluruh dunia yang memiliki hak pilih tersebut. Menurut Buku ini, istilah Konklaf berasal dari Bahasa Latin Cum Clavis yang secara harfiah berarti “dengan kunci” atau “terkunci”. Yang mana selama proses pemilihan berlangsung, para Kardinal yang memberikan suaranya memang diisolasi dari dunia luar, tidak terpengaruh dari dunia luar, mereka tinggal sepenuhnya di Kapel Sistina di Vatikan, dan dengan bimbingan Roh Kudus mereka akan memilih Paus yang baru.
Dalam Konklaf tahun 2013 tersebut, tercipta suatu sejarah baru bagi Gereja Katolik. Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai Paus pertama yang berasal dari Benua Amerika (dan tentunya secara otomatis juga merupakan Paus pertama yang berasal dari kawasan Amerika Latin khususnya Argentina), dan juga merupakan Paus pertama yang berasal dari Ordo Jesuit. Jorge Mario Bergoglio kemudian memilih nama “Fransiskus” sebagai nama Kepausannya, terinspirasi dari sosok Santo Fransiskus dari Asisi, salah satu tokoh terbesar dalam sejarah Gereja Katolik.

Di dalam Buku ini juga digambarkan mengenai sosok Paus Fransiskus yang sangat bersahaja dan dekat dengan kaum miskin. Hal tersebut tercermin dalam sikapnya sehari-hari sejak dulu, dan bahkan semasa menjadi Uskup Agung Buenos Aires, beliau menolak untuk tinggal di Istana Keuskupan yang megah, yang dekat dengan Istana Kepresidenan Argentina. Lalu untuk aktivitas sehari-harinya, beliau juga lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum.
(Intermezzo, baca juga review Buku bagus lainnya : Review Buku “Ikuti Kata Hatimu” Karya Andrew Matthews )

Ada banyak pula pemikiran maupun kutipan-kutipan dari Paus Fransiskus yang ditulis di dalam Buku ini, diantaranya; “Kekuatan yang sejati adalah pelayanan”, ataupun; “Jangan lupa bahwa kebencian, iri hati, dan kesombongan mengotori hidup kita!” dan lain sebagainya, masih banyak lagi.
Dan seterusnya, masih banyak lagi hal-hal yang menarik yang bisa Anda baca dari Buku ini. Bagi Anda yang berminat dengan Buku ini, silakan Anda bisa mendapatkannya di toko Buku Gramedia seluruh Indonesia, atau secara Online di gramedia.com maupun di berbagai Marketplace populer. Oke, demikian artikel ulasan singkat mengenai Review Buku “Fransiskus Manusia Pendoa” karya Mario Escobar, semoga bermanfaat bagi Anda.
UPDATE 23 April 2025 :
Kabar duka tengah menyelimuti dunia. Paus Fransiskus telah menghembuskan nafasnya yang terakhir pada hari Senin, tanggal 21 April 2025, atau masih dalam momen Hari Raya Paskah (tepatnya hanya berselang satu hari setelah hari Minggu Paskah), seluruh dunia merasa kehilangan. Tidak hanya umat Katolik ataupun Kekristenan secara umum yang merasa kehilangan, namun semua orang dari berbagai suku bangsa maupun agama di dunia telah merasakan kehilangan seorang tokoh besar yang amat baik dan bersahaja.
Meninggalnya Paus Fransiskus pun masih dalam momen Paskah, sebuah hari raya terbesar yang merupakan intisari dari iman Kekristenan, yakni Yesus Kristus yang telah bangkit dari maut. Dengan demikian berpulangnya Sri Paus pada momen Paskah sungguh merupakan suatu pertanda bahwa beliau merupakan seorang yang amat baik, yang telah menjalani kehidupan di dunia yang sangat bermakna. Yesus Kristus yang telah bangkit sudah menantinya dan menyambutnya di pintu Surga, untuk masuk ke dalam bersama-Nya.
Selamat jalan Bapa Suci Paus Fransiskus, Sang Penerus Santo Petrus, engkau telah mencapai kebahagiaan kekal itu, bersatu kembali dengan apa yang menjadi tujuanmu, motivasimu, inspirasimu selama ini, cinta terbesarmu sepanjang hidup; Yesus Kristus.
Kami akan selalu mengenang dan merindukanmu.
***
(Mengenai kisah kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, dan berbagai agendanya selama di Indonesia, 3-6 September 2024, dapat Anda baca secara lengkap pada artikel ini : Kisah Perjalanan Paus Fransiskus di Indonesia September 2024 ).