CONTENT CREATOR

5 Tahap Menjadi Content Creator Sukses di Tahun 2025 dan Seterusnya

5 Tahap Menjadi Content Creator Sukses di Tahun 2025 dan Seterusnya – Pada artikel kali ini saya akan memaparkan tentang bagaimana caranya menjadi seorang Content Creator, versi saya sendiri (Andreas Agung), dari apa yang sudah saya jalankan dan alami sendiri selama ini, akan saya sharing-kan melalui artikel ini.

Tetapi sebelumnya, mungkin ada pertanyaan, apakah sekarang ini masih prospek untuk menjadi seorang Content Creator ? Jawabannya adalah : masih sangat prospek! Justru sekarang ini, di era digital seperti sekarang ini – by the way artikel ini saya buat di awal februari tahun 2025 – justru kehidupan kita saat ini sudah merupakan eranya konten. Yang mana orang-orang sudah menggenggam smartphone, dan mereka sudah mengisi hari-harinya dengan menyimak konten-konten, di berbagai platform digital, seperti Youtube, TikTok, dan sebagainya. Termasuk Andapun begitu, saya juga begitu, kita semua seperti itu. Sudah mengisi hari-hari kita dengan menonton konten-konten, hanya melalui smartphone kita saja.

Nah jadi kalau kemudian Anda ingin berperannya sebagai penyedia kontennya, atau istilahnya Content Creator, dan bukan sekedar sebagai penontonnya saja, tentu saja masih sangat prospek.

Oke, jadi inilah 5 tahap untuk menjadi seorang Content Creator.

5 Tahap Menjadi Content Creator Sukses di Tahun 2025 dan Seterusnya

5 Langkah menjadi Content Creator versi Andreas Agung :

  1. Tentukan Niche
  2. Manfaatkan Apa yang Dimiliki
  3. Market Research
  4. Content Creation
  5. Optimization

Saya akan jelaskan satu demi satu poin-poin di atas.

1. Tentukan Niche

Yang pertama, tentunya Anda harus menentukan niche Anda dulu (baca : nish). Niche adalah suatu kata dalam Bahasa Inggris, yang artinya adalah ceruk atau relung. Jadi maksudnya, niche adalah suatu ceruk yang ingin Anda masuki. Atau bahasa mudahnya adalah suatu bidang yang ingin Anda geluti. Pemilihan niche ini bisa berdasarkan minat, keahlian, atau pengalaman Anda.

Misalnya, Anda suka memasak, maka Anda bisa memilih niche memasak sebagai topik konten Anda. Atau Anda suka sepakbola, maka buatlah channel khusus sepakbola. Atau Anda suka traveling, buatlah channel khusus tentang traveling. Kalau Anda suka main game, buatlah channel khusus gaming, dan seterusnya. Jadi pemilihan niche itu berdasarkan apa yang Anda sukai saja, atau keahlian Anda, atau pengalaman Anda.

Dan satu hal yang sangat penting dalam pemilihan niche : 1 channel Anda itu nantinya diperuntukkan hanya untuk 1 niche saja. Janganlah dibuat campur aduk. Jadi misalnya, Anda memilih niche sepakbola, maka channel Anda itu hanya khusus untuk konten-konten sepakbola saja, membahas sepakbola saja, jangan dipakai campur aduk dengan konten-konten lain yang berbeda lagi bidangnya.

Sebagai contoh, channel Andreas Agung TV, hanya khusus membahas niche digital marketing saja, dengan demikian tidak dicampur dengan bidang-bidang yang lain. Tidak ada pembahasan soal otomotif disini misalnya. Tidak ada pembahasan soal kuliner disini misalnya. Jadi channel Andreas Agung TV hanya khusus membahas tentang digital marketing saja.

Jadi fokuslah pada 1 niche saja, itu sangat penting, dan sangat wajib, supaya Algoritma si platform bisa merekomendasikan dengan tepat, channel Anda itu kepada audience-nya yang spesifik, yang sesuai dengan target market Anda.

2. Manfaatkan Apa yang Dimiliki

Nah lalu poin yang kedua, langsung saja manfaatkan apa yang Anda miliki saat ini. Jadi ketika Anda ingin menjadi seorang Content Creator, langsung saja dimulai, dengan apa yang Anda punya saat ini. Jadi tidak perlu harus menunggu sempurna dulu. Harus punya studio yang bagus dulu, harus punya kamera yang mahal dulu, tidak perlu. Manfaatkan saja apa yang Anda punya saat ini.

Anda bisa langsung menggunakan kamera HP Anda saja saat ini. Anda bisa langsung menggunakan salah satu ruangan di rumah Anda saja, atau dimana saja yang Anda suka, sebagai tempatnya. Jadi tidak perlu harus menunggu sempurna dulu semuanya.

Karena kalau Anda menunggu sempurna dulu, Anda tidak akan mulai-mulai. Atau Anda baru di awal saja sudah menghabiskan uang yang banyak sekali, buat beli ini, buat beli itu, banyak sekali? padahal tidak perlu.

Sebagai seorang pemula, seperti yang sudah saya singgung diatas, manfaatkan saja apa yang Anda punya sekarang. Nah nantinya, kalau memang channel Anda itu bisa bertumbuh dengan baik, dan Anda sudah mampu mendapatkan penghasilan yang bagus, nah silakan saja kalau Anda ingin upgrade peralatannya, ingin upgrade tempatnya sebagai sebuah studio khusus yang bagus, dan lain-lain. Tetapi kalau sebagai pemula yang baru mau memulai, tidak perlu berpikir seribet itu. Gunakan saja apa yang dipunya.

Saya sendiri (Andreas Agung TV) memulainya simple sekali. Jadi kameranya tinggal pakai handphone sendiri saja. Yang penting resolusi kameranya itu sebaiknya minimal 25 MP dan bisa untuk ukuran Full HD (High Definition), yakni setidaknya ukuran 1920 x 1080 pixel. Yang mana tipe seperti ini sebetulnya sudah amat standar, pada dasarnya sudah terpenuhi oleh handphone-handphone pasaran saat ini.

Lalu saya juga membeli holder atau dudukan untuk handphone-nya. Harganya hanya sekitar Rp 70 ribuan saja. Nah lalu saya langsung merekam diri saya sendiri di depannya. Hasilnya seperti sekarang ini, seperti yang Anda lihat di seluruh video saya di channel Andreas Agung TV.

Untuk tempat rekamannya, saya tinggal lakukan di kamar saya saja, yang penting terdapat lampu ruangan yang harus terang, jadi obyek yang direkam nantinya bisa terlihat jelas. Saya tidak menggunakan lampu sorot kiri dan kanan, jadi saya hanya pakai satu lampu ruangan di langit-langit atas. Yang penting itu ruangannya kondisi terang. Jadi yang direkam itu bisa terlihat jelas. Kalau Anda misalnya berada di outdoor dan mendapat terang dari cahaya matahari, itu lebih bagus lagi. Jadi intinya, yang penting tempatnya itu harus terang.

Untuk background atau latar belakangnya, saya lebih menyukai tembok putih polos saja, karena memang di kamar saya sendiri, yang memang bertembok putih. Akan tetapi tidak ada patokan baku soal background, jadi terserah aja. Atau, saya juga sering menggunakan green screen alias layar hijau di belakang saya. Nah green screen ini nantinya yang tinggal saya ganti dengan gambar apapun sesuai keinginan saya.

Cara untuk mengganti layar hijau dengan gambar yang kita inginkan adalah dengan menggunakan software editing video. Saya sendiri menggunakan Camtasia untuk keperluan editing video saya.

Mungkin ada pertanyaan, mengapa kok backgroundnya harus layar hijau? Mengapa kok bukan layar hitam, layar coklat, atau warna-warna lainnya? Jawabannya adalah, karena hanya warna hijaulah yang tidak terkandung di dalam tubuh manusia. Kalau misalnya saya menggunakan layar coklat, merah, kuning, biru, dan lain-lain, selain dari layar hijau, maka ketika backgroundnya saya remove dengan software, maka tubuh saya akan ikut tercabik-cabik. Tetapi ketika pakai layar hijau, dan background-nya di-remove, tubuh saya tidak akan ikut tercabik-cabik, karena di dalam tubuh manusia tidak terkandung warna hijau sama sekali, seperti itu.

Mengenai layar hijau ini, lalu tadi holder atau dudukan HP, microphone, dan sebagainya, mendapatkannya itu sangat mudah. Kalau Anda ingin membelinya, Anda tidak perlu repot-repot mencari. Anda tinggal klik link berikut ini : Peralatan Content Creator

Oke kemudian, Anda juga membutuhkan laptop dan tentunya software editing videonya. Software editing video itu sangat penting. Tugasnya antara lain untuk bisa menghapus kalau misalnya ada bagian-bagian video yang salah. Atau bisa memberikan tulisan-tulisan dan gambar-gambar ilustrasi di dalam video. Dan bisa juga untuk mengatur background seperti yang sudah disinggung di atas, dan lain-lain. Jadi intinya untuk mengedit video Anda.

Software editing video ini sangat banyak tersedia di pasaran, antara lain : Camtasia, Clipchamp, Power Director, Filmora, CapCut, dan lain-lain, ada banyak sekali. Silakan bisa Anda pilih salah satunya. Saya sendiri menggunakan Camtasia dan Clipchamp.   

Oke selanjutnya, silakan kalau Anda mau menggunakan microphone juga, supaya suara Anda itu bisa lebih keras dan jelas. Jadi selain cahaya untuk penerangan, suara itu juga merupakan bagian penting dari konten video. Kalau misalnya Anda berjarak dekat dengan kamera HP Anda, sebetulnya suara Anda masih bisa masuk ke dalam rekaman. Namun saya sendiri lebih suka menggunakan mic.

Saya sendiri lebih menyukai mic yang kabel, merk Boya, jadi tinggal colok ke HP saya yang untuk merekam. Lalu mic-nya tinggal dijepit di baju saya. Tapi inipun selera masing-masing saja. Tidak ada patokan baku soal mic. Intinya, yang penting itu bisa membuat suara Anda lebih keras dan jelas di hasil rekaman.

Jadi itu, beberapa peralatan simple yang bisa Anda pakai untuk bisa langsung menjadi seorang Content Creator.

By the way, perlu saya tekankan disini, bahwa pada akhirnya, sebagai seorang Content Creator, yang terpenting itu adalah memanfaatkan apa yang anda punya, dan itu adalah diri anda sendiri. Yakni minat Anda, keahlian Anda, pengalaman-pengalaman Anda. Itulah justru yang merupakan bagian terpentingnya. Itulah justru modal paling utama dari seorang Content Creator. Berdasarkan minat, keahlian, atau pengalaman itulah yang kemudian bisa mewujud sebagai suatu konten yang bagus dan bisa bermanfaat bagi orang lain.

3. Market Research

Oke jadi setelah Anda menentukan niche, lalu memanfaatkan apa yang Anda punya. Maka langkah berikutnya adalah Anda perlu melakukan yang namanya Market Research, atau Riset Pasar.

Riset pasar ini sangat penting untuk dilakukan, untuk mengetahui apa sebetulnya selera atau kebutuhan pasar terkait dengan bidang Anda. Dengan demikian konten-konten yang dibuat akan bisa mendapatkan traffic atau views, karena memang sudah sesuai dengan selera atau kebutuhan masyarakat.

Dalam kegiatan pemasaran, selalu berpikirlah “Apa yang disukai oleh para Target Market Anda”, jadi bukan sekedar membuat apa yang Anda sukai saja.

Di internet, melakukan riset pasar itu sangat mudah. Anda bisa memanfaatkan berbagai tools seperti Google Trends, atau Buzzsumo. Bagaimana caranya melakukan riset pasar, silakan Anda bisa simak pada artikel video ini : Cara Mudah Melakukan Riset Pasar

Atau saat ini Anda juga bisa memanfaatkan AI (Artificial Intelligence) seperti ChatGPT. Anda tinggal bertanya saja kepada ChatGPT, apa sebetulnya kebutuhan masyarakat terkait bidang Anda. Anda bisa menggunakan prompt / instruksi seperti ini : Halo ChatGPT, Saya ingin tahu apa yang ditanyakan orang-orang tentang (bidang Anda) di indonesia? . Misalnya bidang Anda adalah otomotif, sehingga prompt-nya menjadi : Halo ChatGPT, Saya ingin tahu apa yang ditanyakan orang-orang tentang otomotif di indonesia?

Nah hasil dari jawaban si AI tersebut bisa menjadi ide bagus untuk konten-konten Anda.

4. Content Creation

Oke kemudian, langkah selanjutnya setelah Anda melakukan market research, tentu saja silakan Anda membuat kontennya, atau Content Creation.

Sebagai seorang Content Creator, ada prinsip fundamental dalam membuat konten-konten Anda, yaitu Anda harus membuat Original Content dan High Quality Content.

Original Content artinya konten asli, dalam arti hasil karya Anda sendiri, bukan menjiplak atau duplikat dari pihak lain.

High Quality Content artinya konten berkualitas tinggi. Dalam arti konten Anda harus memiliki value atau bisa bermanfaat bagi orang lain. Entah bisa mengedukasi, menambah wawasan, bisa menghibur, dan lain sebagainya. Intinya harus bisa memberikan manfaat bagi orang lain.

Original Content dan High Quality Content merupakan syarat paling utama dalam pembuatan konten. Dan tentu saja syarat utama juga bagi SEO, agar konten Anda itu bisa ditampilkan di ranking atas dari hasil pencarian platform.

Dan lagipula, platform juga tidak akan merekomendasikan konten-konten Anda itu kepada para pemirsanya, bila konten Anda itu hanya sekedar duplikat dan/atau berkualitas rendah.

5. Optimization

Nah langkah yang terakhir, jadi setelah Anda membuat kontennya, maka yang perlu Anda lakukan adalah mengoptimasi konten Anda tersebut. Sebelum nantinya Anda mempostingnya ke platform.

Optimasi konten diperlukan agar konten Anda itu bisa lebih mudah ditemukan dalam pencarian, dan juga agar bisa lebih banyak mendapatkan traffic/views.

Beberapa optimasi konten yang penting untuk Anda lakukan antara lain :

  • Berikan judul / caption yang relevan dengan isi konten, dan mengandung keyword / kata kunci yang sesuai dengan pencarian orang (berdasarkan dari market research yang sudah Anda lakukan sebelumnya).
  • Lalu juga berikan deskripsi yang jelas, singkat, padat, dan relevan dengan isi konten.
  • Lalu juga berikan Hashtag yang relevan dengan isi konten. Hashtag adalah tanda pagar (#). Pada dasarnya adalah untuk pengelompokan konten. Pemberian hashtag ini bertujuan agar konten Anda tersebut dapat lebih mudah ditemukan dalam pencarian.  Selengkapnya tentang bagaimana penggunaan Hashtag, silakan bisa Anda baca dalam artikel tentang Hashtag : Cara Menggunakan Hashtag yang Benar
  • Lalu juga, Anda bisa share konten Anda yang bermanfaat tersebut ke berbagai sosial media. Ke FB, X (twitter), linkedIn, WA story, IG story, dll, dengan tujuan untuk menambah traffic / views.

Jadi itulah beberapa langkah penting optimasi konten yang bisa Anda lakukan.

Oke jadi demikian artikel mengenai 5 tahap / 5 langkah menjadi Content Creator versi Andreas Agung. Untuk selengkapnya, silakan bisa Anda simak videonya berikut ini :

Sebagai tambahan informasi, jangan lupa juga Buku Digital Marketing National Best Seller “The Fundamental of Digital Marketing” dan “The Optimization of Digital Marketing” karya Andreas Agung. Tersedia di toko Gramedia seluruh Indonesia, atau secara online di Gramedia.com

Buku Digital Marketing Terbaik di Indonesia

Bagi Anda yang membutuhkan Trainer / Narasumber / Pembicara, hingga Private Coach dalam bidang Digital Marketing, SEO dan AI, silakan bisa kunjungi : Pakar SEO . Oke terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel-artikel selanjutnya.

error: Content is protected !!