SOSIAL MEDIA

Inilah 9 Teknik Closing di Whatsapp, Setiap Pebisnis Harus Tahu

Inilah 9 Teknik Closing di Whatsapp, Setiap Pebisnis Harus Tahu. Silakan Anda menonton video berikut ini sampai selesai:

Tontonlah videonya sampai habis.

Halo semua, berjumpa kembali dalam artikel andreasagung.com. Pada artikel ini kami akan menjelaskan tentang 9 teknik closing menggunakan WhatsApp marketing. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting, karena mayoritas orang saat ini menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi, termasuk tentunya komunikasi dalam hal promosi maupun kegiatan jual beli. 

Jadi bagaimana sebetulnya berbagai teknik closing menggunakan WhatsApp dalam rangka untuk meningkatkan omset penjualan Anda? Mari kita menyimaknya berikut ini.

1. Fast Response Chatting

    Yang pertama adalah jalankanlah chatting di WhatsApp secara Fast Response. Hal ini sangat penting. Jangan lama-lama dalam membalas chatting dari calon pembeli / buyer. Anda harus memiliki respons yang cepat. Kalau ada yang chatting, Anda harus langsung menanggapinya dengan segera. Karena di jaman serba online seperti sekarang ini, kalau calon buyer tidak cepat ditanggapi, mereka akan dengan mudahnya untuk berpindah ke toko lain. Toh mereka tinggal searching saja toko lainnya di HP masing-masing, dan mereka akan dengan mudahnya pindah ke toko lain tersebut.

    Jadi anda wajib fast response. Kalaupun misalnya ada sesuatu yang harus Anda pikirkan dulu, silakan Anda harus sampaikan itu. Misalnya, “Mohon tunggu sebentar ya kak, nanti akan saya kabari lagi secepatnya” Nah kemudian Anda carilah jawabannya, lalu setelahnya Anda yang harus segera mengabari kembali terlebih dahulu. Dengan demikian Anda juga tidak “menggantung” orang lain tanpa kabar. Jadi inilah poin yang pertama, Anda harus fast response.   

    2. Anda yang Memegang Kendali Percakapan

    Oke kemudian yang kedua, ini juga sangat penting. Jadi Anda harus memegang kendali percakapan di WhatsApp. Nah ini maksudnya bagaimana? Caranya bagaimana? 

    Jadi maksudnya, Anda sebagai penjual, harus di pihak yang mengajukan pertanyaan, jadi jangan hanya pasif, jangan hanya sekedar menjawab saja pertanyaannya dari si calon buyer. Namun Anda lah yang harus berada di pihak yang mengajukan pertanyaan. Karena, orang yang mengajukan pertanyaan adalah orang yang memegang kendali sebuah percakapan.

    Misalnya yang terjadi seperti ini; ada calon buyer yang bertanya, lalu kemudian Anda jawab. Lalu dia bertanya lagi, lalu Anda jawab lagi. Jadi disini Anda hanya berfokus menjawab saja. Kalau seperti ini terus, lama-lama yang akan terjadi hanyalah ‘hening‘ saja, dan tidak ada kelanjutannya, dan dia tidak Anda arahkan. Ini namanya Anda tidak memegang kendali sebuah percakapan. 

    Sebagai penjual, harusnya Andalah yang memegang kendali percakapan, Andalah yang harus mengajukan pertanyaan.

    Kalau ada calon buyer yang bertanya, tentunya Anda jawab, tapi harus langsung Anda tanya balik lagi. Misalnya, “Ada yang bisa kami bantu kak?” atau, “Jadi kakak mau beli produk yang mana ya?” atau “jadi kakak mau pilih yang warna merah atau biru?” dan semacamnya. 

    (Intermezzo, baca juga artikel menarik lainnya : Buku Bisnis Best Seller Terlaris di Indonesia )

    Jadi, pastikan Andalah yang memegang kendali sebuah percakapan, dengan cara Andalah yang mengajukan pertanyaan. Jadi sebagai penjual Anda jangan hanya pasif saja, jangan hanya sekedar fokus menjawab saja tanpa bertanya balik lagi.

    3. Gunakan Teknik Scarcity dan Urgency

    Oke kemudian yang ketiga. Sebagai seller atau penjual, dalam percakapan Anda, gunakanlah teknik Scarcity dan Urgency. Jadi scarcity itu maksudnya adalah kelangkaan atau keterbatasan. Dan urgency itu maksudnya adalah keadaan yang mendesak.

    Jadi misalnya, Anda bilang ke si calon buyer, bahwa diskonnya hanya berlaku untuk hari ini saja, kalau besok harga sudah naik. Atau misalnya, ongkir gratis hanya berlaku untuk hari ini saja, kalau besok ongkirnya sudah harga normal, dan semacamnya.

    Jadi intinya, Anda ciptakanlah suatu kondisi yang langka dan mendesak bagi si calon buyer, sehingga tujuannya adalah, tentunya agar si calon buyer bisa lebih cepat dalam mengambil keputusan pembelian. Dia bisa lebih cepat dalam melakukan transfer pembelian kepada Anda.

    4. Jangan Pernah Tanya, “Jadi Beli Gak?”

    Nah kemudian yang keempat, ini juga sangat penting. Dan jangan sampai dilakukan oleh para penjual manapun. Yaitu Anda jangan pernah tanya, “Jadi beli gak?” Ini adalah pertanyaan paling buruk yang pernah dilontarkan oleh seorang penjual. Kalau kemudian si calon buyer menjawab, “Engga”, ya sudah, itu tandanya sudah selesai, jadinya hening.

    Jadi Anda jangan pernah bertanya, “jadi beli gak?”. Ini adalah pantangan utama para penjual manapun. 

    Jadi sebaiknya bagaimana? Dalam setiap proses chatting atau mungkin Anda sedang melakukan follow up, maka pertanyaan yang harus Anda lontarkan adalah dengan memberikan pilihan produk Anda. Misalnya, “jadinya mau beli yang mana kak? yang warna hitam atau warna putih?” Atau misalnya, “Jadinya kakak mau beli yang ukuran L atau XL?” Dan semacamnya.

    Jadi jangan pernah memberikan celah untuk orang itu bisa berkata “Tidak”, alias jangan pernah memberikan pilihan yang salah satunya adalah berkata “Tidak”. Pertanyaan yang harus Anda lontarkan adalah terkait dengan pilihan produk Anda saja. Jangan berikan pilihan untuk bisa berkata “Tidak” disana.

    Inilah 9 Teknik Closing di Whatsapp, Setiap Pebisnis Harus Tahu

    Inilah 9 Teknik Closing di Whatsapp, Setiap Pebisnis Harus Tahu

    5. Selalu Gunakan 4 Kata Sakti

    Oke kemudian yang kelima, selalu gunakan 4 kata-kata sakti ini, jadi itu adalah : Pujian, Tolong, Maaf, dan Terima Kasih. Jadi kalau Anda sedang chattingan dengan calon pembeli, wajib untuk selalu menggunakan 4 kata-kata sakti tersebut.

    Kita akan bahas satu per satu. Yang pertama itu adalah Pujian. Jadi Anda itu harus selalu memuji apapun pilihannya si customer. Jadi misalnya si customer ini akhirnya lebih memilih suatu produk tertentu, lalu kemudian dia bilang, “Saya mending beli sepatu yang warna coklat ini saja deh”. Nah disini Anda jangan menyanggah, justru Anda itu harus selalu memuji apapun pilihannya si customer. Anda bilang “iya kak, bener banget pilihan kakak. Sepatu yang warna coklat itu memang bagus banget kak, cocok sekali buat kakak.” 

    Jadi seperti itu, jangan Anda malah berbeda pendapat dan menyanggah pilihan dia. Anda malah bilang, “Jangan yang coklat kak, bagusan juga yang putih”. Jangan seperti itu, itu berarti Anda malah menjelekkan produk Anda sendiri dong? Dalam arti produk Anda yang warna coklat tadi berarti tidak bagus dong? Jadi jangan ya. Dan lagipula, selera setiap orang itu juga berbeda-beda. Oleh karena itu, Anda harus selalu memberikan pujian, apapun pilihannya si customer.

    Lalu, kata sakti yang kedua. Gunakan kata “Tolong”. Jadi misalnya Anda ada keperluan untuk si customer ini melakukan sesuatu. Misalnya dia harus mengisi suatu data dulu setelah melakukan pembelian. Nah Anda harus selalu menggunakan kata “Tolong”. Misalnya, “Minta tolong ya kak, agar kakak bisa mengisi data diri dulu untuk kelengkapan administrasi”. Misalnya seperti itu. Jadi jangan lupa untuk selalu menggunakan kata “Tolong”, apabila Anda ingin seseorang (dalam konteks ini customer) untuk dapat melakukan sesuatu bagi Anda.

    Nah lalu, kata sakti yang ketiga, jangan lupa juga untuk Anda menggunakan kata “Maaf”, apabila misalnya ada sesuatu hal yang memang di luar dari yang semestinya. Misalnya, stok produk Anda sudah kosong, itu berarti kondisi Anda pada saat itu sedang tidak bisa memenuhi harapan si customer. Nah biasakan Anda menggunakan kata “Maaf”. Jangan hanya bilang, “barangnya kosong”, tapi biasakan pakai kata “Maaf“, menjadi, “Mohon maaf kak, stok produknya sedang kosong.

    Atau misalnya, Anda belum mengenal si calon buyer tersebut. Biasakan juga menggunakan kata “Maaf”, kalau ingin mengetahui identitas seseorang. Misalnya, “Maaf sebelumnya kak, ini dengan kak siapa ya?” Seperti itu.

    Kemudian, kata sakti yang keempat, tentu saja itu adalah pengucapan “Terima kasih”. Jadi biasakan untuk selalu mengucapkan kata-kata “Terima kasih”, setelah sesi chatting Anda berakhir. 

    Oke jadi jangan lupa untuk selalu menggunakan 4 kata-kata sakti tadi dalam setiap chatting WhatsApp Anda. Jadi orang juga akan bisa menaruh respek terhadap Anda, karena Anda juga melayani mereka dengan tulus dan respek.

    6. Gunakan Teknik Cross Selling

    Kemudian yang keenam, gunakan teknik Cross Selling. Cross Selling ini maksudnya adalah Anda selalu merekomendasikan produk tambahannya. Jadi misalnya, ada yang membeli kamera di toko online Anda. Nah jangan berhenti seperti itu saja, Anda harus tawarkan juga produk tambahannya

    Misalnya, Anda tawarkan juga stand atau tripodnya, ekstra lensanya, tasnya, mic-nya, dan lain-lain. Jadi dengan teknik cross selling seperti ini, anda akan bisa menambah tingkat penjualan produk anda, yang mana itu berarti akan menambah omset anda.

    7. Gunakan Teknik Up Selling

    Oke lanjut, untuk poin yang ketujuh, jadi selain Cross Selling tadi, Anda juga perlu melakukan yang namanya teknik Up Selling. UpSelling ini maksudnya adalah Anda merekomendasikan produk lainnya yang memiliki fungsi serupa, namun dengan harga yang lebih tinggi, karena memiliki value atau manfaat yang lebih.

    Contoh, misalnya ada yang ingin membeli kamera tipe yang X misalnya, nah namun Anda rekomendasikanlah kamera yang tipe Y, karena kamera yang tipe Y ini memiliki fungsi yang serupa dengan kamera tipe X tadi, namun memiliki manfaat yang lebih, karena fiturnya yang jauh lebih lengkap lagi untuk yang tipe Y ini. Yang mana tipe Y ini memiliki harga yang juga jauh lebih tinggi, sehingga dengan begitu Anda juga otomatis akan bisa menghasilkan omset yang lebih, ketika bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi.

    Contoh kedua, Anda juga bisa menerapkan UpSelling dengan cara membuat paket-paket produk. Jadi misalnya, anda membuat suatu paket produk, misalnya menjual suatu kamera paket A, yang mana paket tersebut sudah plus tripod nya atau sudah termasuk tasnya. Dengan demikian Anda bisa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi, karena Anda sudah memberikan manfaat atau value yang lebih. Dan sekaligus juga item-item produk lainnya yang bisa keluar juga jadinya bisa lebih banyak.

    8. Berikan Hadiah Kejutan

    Oke, lanjut, kemudian poin yang ke delapan. Anda sesekali bisa memberikan juga hadiah kejutan. Nah ini, orang-orang memang paling suka bila diberikan hadiah-hadiah kejutan. 

    Misalnya untuk customer yang sudah cukup sering membeli ke Anda, atau untuk pelanggan lama Anda, nah itu sangat bagus untuk sesekali Anda memberikan hadiah kejutan. Misalnya dia membeli satu, lalu Anda berikan gratis satu. 

    Atau ketika dia membeli dengan nominal tertentu, kemudian Anda berikanlah hadiah kaus atau gantungan kunci, misalnya seperti itu. Dan semacamnya. Jadi orang itu memang suka dengan yang sifatnya hadiah-hadiah kejutan semacam ini. Jadi silakan bisa Anda terapkan juga, dan karena si customer itu menjadi senang, pastinya dia akan bisa lebih loyal lagi kepada Anda.

    (Intermezzo, untuk anda yang membutuhkan Pembicara / Trainer Digital Marketing, untuk kebutuhan Seminar/Workshop/Inhouse Training, hingga Private Coaching, bisa menghubungi Admin kami (Katarina) melalui WA / Telp: 0813 8154 6943).

    9. Anda yang Mengakhiri Percakapan

    Oke selanjutnya, poin yang terakhir, poin yang kesembilan. Dalam chatting Anda di whatsapp, sebagai seorang penjual, mulai sekarang biasakanlah diri Anda agar Andalah yang mengakhiri percakapan di WhatsApp. 

    Jadi pastikan dalam suatu sesi chatting di WhatsApp, Andalah yang terakhir menulis chattingannya. Karena, orang yang paling terakhir menutup sebuah percakapan, itu pertanda dialah yang menguasai dan memegang kendali percakapan tersebut.

    Jadi misalnya Anda bisa tutup percakapan dengan kata “terima kasih”. Nah kemudian misalnya si buyer ini membalas lagi, dia memberikan tanda jempol misalnya. Nah itu harus Anda balas lagi, Anda balas lagi dengan tanda jempol juga, atau tanda senyum. Tapi dia balas lagi, ya Anda harus balas lagi, seperti itu. Pokoknya terus saja, sampai Andalah yang terakhir chatting dan menutup percakapan tersebut.       

    Oke, jadi demikianlah 9 Teknik Closing pada WhatsApp Marketing untuk dapat meningkatkan omset penjualan Anda. Kami rangkum kembali :

    1. Fast Response Chatting
    2. Anda yang Memegang Kendali Percakapan
    3. Gunakan Teknik Scarcity dan Urgency
    4. Jangan Pernah Tanya, “Jadi Beli Gak?”
    5. Selalu Gunakan 4 Kata Sakti
    6. Gunakan Teknik Cross Selling
    7. Gunakan Teknik Up Selling
    8. Berikan Hadiah Kejutan
    9. Anda yang Mengakhiri Percakapan

    Demikianlah artikel Inilah 9 Teknik Closing di Whatsapp, Setiap Pebisnis Harus Tahu. Bagi Anda yang ingin terus mempelajari ilmu terkait dengan pemasaran digital, silakan Anda bisa menyimaknya pada channel youtube Andreas Agung TV, terdapat banyak sekali materi pemasaran digital dengan berbagai tutorialnya, yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi Anda.

    Dan jangan lupa juga untuk membaca Buku wajib bagi para Digital Marketer, yakni The Fundamental of Digital Marketing dan The Optimization of Digital Marketing karya Andreas Agung. Tersedia di toko Gramedia seluruh Indonesia, atau Anda juga bisa membelinya secara Online melalui gramedia.com , ataupun di berbagai Marketplace populer seperti Shopee, Tokopedia, BliBli, TikTok Shop, dan sebagainya.

    error: Content is protected !!